Read more: http://epg-studio.blogspot.com/2011/04/jquery-slide-show-4.html#ixzz1UVTlbiVj

Image by FlamingText.com

Arsip Blog

DAFTAR ISI

Random Picks

Masukkan script iklan disini

Ads by Smowtion

CO.CC:Free Domain

Sample Links

Sample Text

Senin, 17 Januari 2011

Misteri 2012 II

HARI PEMBALASAN (HISAB)

Terdapat banyak sekali gagasan dari para futurolog dan visioner tentang apa yang kita harapkan dengan semakin dekatnya akhir kalender Maya tepatnya tahun 2012. Mayoritas pengamat merasa bahwa akan ada kejadian luarbiasa yang penuh misteri. Sesuatu akan terjadi, namun sulitnya memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi nanti. Segala macam peristiwa mungkin saja terjadi bahkan di luar apa yang dapat kita bayangkan, yang akan menimpa tatasurya jagad raya, di mana planet bumi merupakan bagian sangat kecil bagai debu di antara gugusan galaktika. Sementara itu, waktu terus bergerak linier, saat ini pada angka 2009 artinya semakin mendekati angka 2012 tak terasa kurang lebih hanya tinggal 3 tahun lagi. Lantas hal yang paling bijak kita lakukan adalah mencermati apa-saja yang tampak dan bisa dilihat sebagai gejala atau fenomena yang mendekati dan mengarah pada berbagai prediksi. Kenapa kita perlu prediksi ? Saya kira kita paham bahwa menempuh menjalani kehidupan ini selalu menggunakan prediksi untuk menentukan langkah-langkah hari ini, menuai hasil di hari esok. Sebab pada dasarnya hidup ini adalah hari pembalasan, hari penghitungan atau khisab. Tak perlu menunggu 2012, dan tak perlu menanti hari “kiamat” karena apa yang kita alami hari ini merupakan buah khisab dari apa yang kita lakukan hari kemarin, minggu lalu, bulan lalu atau tahun yang lalu. Hukum sebab akibat atau karma merupakan buah dari adanya hari pembalasan atau khisab.

MISTERI KELENDER & PERADABAN MANUSIA

1.Kalender Bangsa Maya

Sebelum abad ke 20 sejak ditemukannya sistem kalender Masehi, sistem kalender Maya tampaknya menjadi metode paling canggih dalam menelusuri jejak langkah galaktika yang teramat luas. Bahkan saat ini kalender Maya modern tetap mengikuti waktu galaktika seperti semula, tetapi juga mengikuti kalender waktu lokal seperti sistem yang diwartakan ilmuwan astronomi sekelas Michael D Coe. Bahkan Coe sangat kagum dengan kalender yang dibuat bangsa Maya hingga ia katakan,”tidak terpeleset satu hari pun selama 25 abad lamanya. Seperti kita ketahui, kalender Masehi menggunakan siklus matahari dan bulan, sementara itu kalender Maya membuat kesadaran kita menjadi lebih terbuka lebar sebab bangsa Maya menerapkan konfigurasi ruang angkasa yang langka dari sistem tata surya; matahari, planet kita, dengan pusat galaksi kita. Sebuah konfigurasi yang hanya terjadi sekali setiap periode 26.000 tahun lamanya.

Bagi sebagian pengamat terutama dalam pandangan tradisional tentang sejarah dan budaya, peradaban Maya merupakan sebuah anomali. Catatan arkeologi menunjukkan bangsa Maya pertama muncul secara “tiba-tiba” pada lebih dari 1,5 juta tahun lalu. Suku bangsa Maya bertempat tinggal di area terpencil di mana sekarang dikenal sebagai semenanjung Yucatan Mexico, Guatemala hingga mencapai beberapa wilayah Honduras dan Belize. Tak seorangpun dan satupun teori yang dapat menjelaskan secara akurat dan pasti akan “teka-teki Maya”. Secara demografis dan sosiologis, mengesankan ekslusifisme teknologi Maya, yang tidak terjamah oleh peradaban suku bangsa lainnya. Para ahli sejarah, arkeologi, antropologi dan sosiologi tidak menemukan jejak suku bangsa dan kebudayaan lainnya yang sejalan dan sepadan dengan suku bangsa Maya. Hanya saja, secara tipologis dan karakteristik suku bangsa Jawa memiliki kemiripan dalam tradisi falsafah kosmologis dan keunikan “teknologi” kuno yang dimilikinya. Bahkan dalam penelitian paling mutakhir dan mendapat legitimasi dari berbagai ahli sejarah dan arkeologi dunia, the loss of world atau “Benua Atlantis yang hilang” jejak-jejak sejarah dan arkeologinya 90 % mengarah kepada pulau Jawa dan kepulauan Nusantara ini.

Kembali kepada wacana peradaban Maya, di mana teknologi kuno tentang ilmu astronomi-kosmolgis mengesankan keberhasilannya mengembangkan teknologinya. Suku Maya telah siap dengan teknologi maju, namun mereka tidak mengembangkannya dalam periode sangat panjang. Charles Gallenkamp membuat kesimpulan ironi kehadiran bangsa Maya. Dikatakan bahwa salah satu misteri arkeologis paling misterius tradisi suku Maya yang pernah diungkap tetap saja masih terselubung rahasia secara mendalam dan penuh multi tafsir. Banyak pertanyaan keluar dari pemikiran para ahli sejarah dan arkeologi, “Mengapa peradaban yang begitu kuat dimiliki bangsa Maya sepertinya harus menghilang begitu saja ?”. Apa yang membuatnya hilang ? Apakah peristiwa besar yang menimpa planet bumi ini, termasuk peristiwa zaman es yang hadir secara tiba-tiba akibat perubahan magnet bumi dan tatasurya ? Pertanyaan yang teramat sulit untuk dijawab. Namun sebagai manusia, kita tak bijak hanya cukup mengucapkan kalimat, ”Tuhan Maha tahu segalanya !” Lantas kita berhenti menemukan jawabannya. Sebab, karakter demikian hanya membuat ilmu pengetahuan menjadi stagnan dan diri kita menjadi pribadi yang apatis dan fatalistis. Jawaban tidak harus ditemukan secara pasti dan gamblang, kita hanya butuh prakiraan lebih jelas yang dijadikan patokan untuk berbuat dan bertindak apa dan bagaimana jika perubahan dahsyat di luar realitas dan kepastian sepanjang sejarah peradaban manusia nantinya akan benar-benar terjadi.

2.Kalender Suku Jawa

Artefak Suku MayaApapun tema perdebatan para ahli tentang 2012 melalui kacamata kalender Maya, harus melihat dan mengakui pencapaian peradaban Maya seperti pada artefak tunggal yang paling canggih dibanding lainnya. Yakni, kalkulasi mereka yang sulit tertandingi tentang siklus kosmis dan waktu. Walau sebagian para ahli sejarah dan arkeologi di belahan Eropa-Amerika mensinyalir bahwa penanggalan paling tua bukan dilakukan oleh bangsa Maya yakni sejak 5000 th yang lalu, tetapi dilakukan oleh manusia penghuni Benua Atlantis yang hilang yang kini disinyalir kuat sebagai peradaban manusia di Nusantara tepatnya wilayah seputar pulau yang hilang, yang kini berada di dasar lautan di sekeliling pulau Jawa. Bahkan beberapa berani menyimpulkan kalender suku Jawa paling tua di dunia karena sudah ada sejak 15.000 tahun lalu atau sekitar 13.000 Sebelum Masehi. Soal kebenarannya saya kira memang sangat sulit diverifikasi, karena rentang waktu yang teramat jauh mundur ke belakang di mana peradaban manusia di planet bumi waktu itu, diraba-raba oleh para ahli zaman sekarang dianggap masih sangat primitif. Kini, kalender 15.000 tahun lalu masih menjadi kegiatan penelitian dan perdebatan para ahli. Argumen para ahli yang mengarah pada kalender Jawa 15.000 tahun lalu, berpijak pada peradaban manusia purba cikal bakal manusia planet bumi, yang terdiri dari 5 ras besar di dunia. Salah satu ras tersebut adalah bangsa Jawa tertua yakni Phitecanthropus Palaeo Javanicus disinyalir hidup sejak 2 juta tahun silam, hingga terjadi loncatan peradaban sejak Phitecanthropus Erectus 800.000 tahun silam yang fosilnya ditemukan di desa Sangiran di sekitar sungai Bengawan Solo. Masih banyak lagi di antaranya Pithecanthropus Mojokertonsis, Homo Wajakencis, dan kelompok Meganthropus. Yang terakhir, peradaban mereka sudah mulai sejajar dengan manusia modern Homo Sapiens. Sejak itu dikatakan terjadi evolusi peradaban manusia secara frontal (walau belum termasuk kategori revolusi kesadaran).

Kalender yang tak kalah rumitnya dengan kalender Maya adalah kalender seperti yang dibuat oleh nenek moyang suku bangsa Jawa. Kita mengenal sistem penenanggalan Jawa dengan menggunakan siklus matahari dan bulan sebagaimana kalender Masehi, namun terdapat penggabungan siklus perbintangan yang tidak lain adalah planet-planet galaktika yang lebih rumit dibanding sistem horoskop maupun sistem sio. Kita kenal dalam tradisi kalender Jawa mencakup beberapa elemen siklus : Dina (siklus matahari), Wulan (siklus rembulan), Pasaran (siklus 5 hari), Windu (siklus 8 tahunan), Paarasan, Pancasuda, Pranata Mangsa, Padangon, Mangsa Kala, Kurup, Lambang Windu, Lambang Taun, Kumarane, Wuku, Lintang, Padewan, Paringkelan, Lambang Dina, Pancasuda, Kamarokam, Watak sasi, Watak Dina dan seterusnya merupakan siklus yang sangat rumit berdasarkan siklus-siklus planet dan persilangan di antaranya yang njlimet di antara gugusan galaktika. Kalender suku bangsa Jawa dikenal pula mengandung misteri besar makrokosmos dan mikrokosmos yang tidak mudah dipahami sekalipun oleh para ahli astrologi Barat. Kalender Jawa memang tidak terlalu memfokuskan diri pada pandangan futurologis, namun kalender Jawa secara komplit mencakup berbagai ilmu misalnya pertanian, kelautan, iklim, musim, perbintangan, ilmu hama dan penyakit, bahkan mampu merefleksikan karakter, peruntungan dan nasib seseorang. Meskipun demikian, cakupan kalender Jawa tentang keadaan di masa yang akan datang, tetap saja dibahas secara khusus, dalam berbagai serat dan jongko yang ditulis oleh para futurolog dan visioner Jawa di masa silam. Hal ini akan saya bahas pada serial terakhir tulisan Misteri 2012 ini.

LONCATAN PARADIGMA

Hal yang perlu dicatat bahwa setiap perubahan besar peradaban manusia dicapai bagaikan loncatan paradigma yang memiliki kesenjangan jauh dengan peradaban sebelumnya. Apakah peristiwa loncatan paradigma, atau evolusi peradaban manusia yang terjadi secara cepat ini selanjutnya diistilahkan sebagai lahirnya manusia Adam, sebagai manusia pertama mengawali kesejetian jati diri manusia ? Entahlah, di sini saya tidak bermaksud membahas hal itu. Justru yang menjadi tanda tanya besar adalah, apa yang menyebabkan terjadinya perubahan besar dengan disertai kesenjangan yang besar pula dengan peradaban sebelumnya ? Seolah-olah pernah terjadi mata rantai yang terputus (missing link) perubahan demi perubahan peradaban manusia. Jangan-jangan peristiwa itu disebabkan oleh kekuatan kosmis yang sangat dahsyat yang menyebabkan peradaban sebelumnya runtuh dan lenyap (walau tidak dibarengi dengan punahnya kehidupan manusia). Bisa jadi, peristiwa makrokosmos yang begitu dahsyat menyadarkan manusia (mikrokosmos) akan adanya realitas baru yang membuat mata terbelalak, menyadarkan bahwa realitas yang selama ini dipahami oleh ilmu pengetahuan, sains dan teknologi, kebudayaan, bahkan tidak menutup kemungkinan agama adalah sebuah realitas yang berproses. Atau nukilan realitas yang kebenarannya tidak mutlak. Dengan kata lain realitas itu tak ada selesainya oleh karena kebenaran yang realistis di jagad raya ini mungkin hanya berlaku bagi realitas perubahan yang dinamis. Jika demikian halnya, maka layak dikatakan bahwa, ”kebenaran sejati bagaikan cermin yang pecah berantakan, selanjutnya ajaran, agama, ilmu pengetahuan, sains, teknologi, kebudayaan, masing-masing memungut satu keping di antaranya”. Akankah 2012 menjadi tonggak sejarah baru, dengan runtuhnya peradaban lama dan dimulainya peradaban manusia baru, kesadaran realitas yang samasekali baru ? Seperti halnya badai matahari yang ditandai dengan “matahari sunyi” atau lidah api yang berhenti sejenak pertanda dimulainya badai lebih besar dan dahsyat ? dan akankah kejadian mahadahsyat akan menimpa bumi (makrokosmos) sehingga terjadi sebuah revolusi kesadaran yang membawa pada evolusi frontal peradaban manusia (mikrokosmos). Perubahan baru yang benar-benar mereduksi peradaban yang telah lalu ? Mari, kita saksikan bersama apa yang akan terjadi, tentu saja dengan bekal yang memadai memasuki tahun yang kini tengah menjadi perhatian serius masyarakat planet bumi. Agar supaya kita lebih winasis mengambil sikap.
besmbung

Komentar :

ada 0 komentar ke “Misteri 2012 II”

Posting Komentar

LinkWithin

blogger counters
Video TV Online Mivo

rdio

Live Musik Radio suara-pasuruan.blogspot.com

dudul_lu

ACHMAD KHOIRON ROFIQ

Labels

Sample Links

Recent Posts

Share Science and Knowledge in Virtual World

TABDIV

Random


ShoutMix chat widget

Sample Links

BANNER

 

Blog links

Followers

This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra