Read more: http://epg-studio.blogspot.com/2011/04/jquery-slide-show-4.html#ixzz1UVTlbiVj

Image by FlamingText.com

Arsip Blog

DAFTAR ISI

Random Picks

Masukkan script iklan disini

Ads by Smowtion

CO.CC:Free Domain

Sample Links

Sample Text

Selasa, 24 Agustus 2010

Ramadhan-kan Jiwamu


Setiap tetes air yg jatuh dalam basuhan wudhu, mengalir seirama lepasnya jiwa dari kusutnya duka yg senantiasa membingkai dalam setiap tapak langkah hidup. Hingga diufuk merah kusadar akan kehadirannya, kini ia datang kembali dengan sapa dan rupa yang sama seperti sebelumnya. Ia menghampiri setiap jiwa yang merindukannya dengan aroma kasih yang tiada tara, ia datang dengan segenap kasih yang abadi untuk membawa sebuah pengampunan tiada bersyarat. Aku hanya malu karena belum bisa menampakkan sesuatu yang ia harapkan, namun hal tersebut tidak membuatnya berubah sedikitpun akan segala sapaan kasih-Nya padaku. Tuhan.. maafkan aku atas kebodohan yang berulang dalam hidupku. Engkau telah mempertemukanku kembali dengan Ramadhan..


Ramadhan adalah sebuah impian bagi insan yang merindukan ampunan, ia bagaikan telaga murni di padang pasir bagi para musafir yang haus karena langkah yang panjang dalam dosa di gurun kesombongan, ia juga bagaikan bahtera yang dinantikan ditengah keterhempasan jiwa dalam gelombang keserakahan yang semakin tak terkendali. Namun ada juga memandang dengan ketidak mengertian lantaran kehadirannya mengganggu kenyamanan bagi mereka yang tak memahami Ramadhan sedikitpun.

Ramadhan adalah media dalam mengolah diri untuk mencapai kematangan jiwa melalui puasa agar mencapai pilar ketakwaan yang hakiki sebagaimana dalam Al-Qur’an :
"Hai orang-orang beriman! Puasa diwajibkan atasmu sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelummu, agar kamu menjadi orang yang bertakwa" (QS. al-Baqarah/2: 183).

Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, dimana kita mengenal ada beberapa jenis puasa yang dilakoni oleh para nabi terdahulu yakni nabi dawud dengan puasanya yang dalam mekanismenya beliau melakukan puasa sehari puasa, sehari tidak mulai ketia ia diperintahkan oleh Allah dan beliau menjalankannya sampai akhir hayatnya. Begitu juga dengan nabi zakaria dengan puasa diam tak berbicara.

Jika dimaknai akan kedudukan puasa saat ini, kita cenderung memahami puasa sebatas menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu pada bingkai waktu yang telah ditetapkan, namun sesungguhnya puasa yang diajarkan oleh para nabi adalah sebuah proses pembentukan jiwa menjadi jiwa yang kuat terhadap segala interaksi duniawi yang dapat mengantarkan seseorang pada keadaan yang jauh dari ketaqwaan.
Memahami puasa sebatas ramadhan maka kita hanya dapat mengenalnya sebatas pada ramadhan saja, namun jika kita memaknai lebih dalam lagi maka sesungguhnya kehadiran ramadhan adalah menjadikan jiwa kita menjadi ramadhan sehingga selepas ramadhan, jiwa tetaplah ramadhan dengan segala kekuatan spiritual yang terpancar dari jiwa yang telah melebur dengan ramadahan itu sendiri..

Wahai sobatku… jadikanlah dirimu sebagai diri yang melebur kedalam cahaya ramadhan, sehingga dimanapun engkau melangkah, dalam bingka bulan apapun engkau berlalu.. jiwamu tetaplah jiwa ramadhan, jiwa yang kuat terhadap segala fenomena hidup, jiwa yang memancarkan kasih sayang dalam suasana apapun, jiwa yang memiliki ketenangan dalam situasi manapun, serta jiwa yang senantiasa dekat dan menyatu dengan Tuhan-Nya.. itulah sesunggahnya sebuah ketaqwaan…

Selamat berpuasa dan selamat meleburkan jiwa agar menjadi jiwa yang Ramadhan….

Komentar :

ada 0 komentar ke “Ramadhan-kan Jiwamu”

Posting Komentar

LinkWithin

blogger counters
Video TV Online Mivo

rdio

Live Musik Radio suara-pasuruan.blogspot.com

dudul_lu

ACHMAD KHOIRON ROFIQ

Labels

Sample Links

Recent Posts

Share Science and Knowledge in Virtual World

TABDIV

Random


ShoutMix chat widget

Sample Links

BANNER

 

Blog links

Followers

This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra