Read more: http://epg-studio.blogspot.com/2011/04/jquery-slide-show-4.html#ixzz1UVTlbiVj

Image by FlamingText.com

Arsip Blog

DAFTAR ISI

Random Picks

Masukkan script iklan disini

Ads by Smowtion

CO.CC:Free Domain

Sample Links

Sample Text

Selasa, 24 Agustus 2010

Makna Sebuah Kubur


Akal ini melambung dalam serpihan-serpihan nalar lalu membingkainya menjadi sebuah makna akan sebuah keadaan "mencekam, gelap dan menakutkan". Adalah makna dari sebuah keadaan kubur, yang oleh sebagian orang adalah gerbang cinta menuju kemerdekaan jiwa ketika dia mencapai sebuah kefanaan dalam hakikat Kebenaran.

dan ada juga sebagian lagi menganggap kubur sebagai batas kesudahan (tamat) dari segala ambisi dan mimpi-mimpi kehidupan, olehnya wajar jika banyak yang tidak mau bicara tentang kubur, biaarlah ia datang dengan caranya sendiri sementara mereka juga mempunyai cara untuk semaksimal mungkin menciptakan jarak dengan kubur walau sebenarnya itu hanyalah sebuah kesia-siaan dalam lakon hidup mereka.


Kita mengenal kubur adalah sebatas proses kematian jasad yang seterusnya dikreasi untuk dikembalikan ke alam asalnya dengan berbagai cara, namun kubur dalam dimensi ini adalah tingkatan terbawah dari sederet tingkatan kubur selanjutnya. dalam pandangan blogger (penulis, Insyaallah ini adalah sebuah petunjuk dari-Nya ) kubur meliputi ; Kubur alam (kubur pada unumnya / kubur syariat), kubur jasad yakni jasad adalah kubur dari jiwa (kubur tarikat ) dan kubur jiwa yakni kesadaran bahwasannya jiwa adalah kubur bagi diri yang sebenarnya (ruh).

::: Kubur Alam :::
Kubur alam adalah gerbang bagi jiwa untuk memahami kalau diri bukanlah jasad adanya, olehnya ketika jiwa masih berjasad, jiwa harus belajar agar tidak dominan dalam merespon segala sesuatu yang bersifat materi (sumber asal dasar dari jasad) yang dengan keadaan ini akan mengantar jiwa pada kondisi pencerahan dan memahami jika jasad sesungguhnya merupakan sebuah perangkap jiwa yang harus dilepas seiring dengan segala ikatan keterpikatan yang selama ini terjalin dalam penyatuan jasad dan jiwa. Alam kubur adalah gerbang pemahaman pada tingkatan ini dan pertanyaan utama pada dimensi kubur alam ini adalah " Siapa Tuhanmu..? makna dari pertanyaan ini adalah pertanyaan nalar yang berorientasi materi, dimana seringnya manusia menggambarkan sosok Tuhan dalam bentuk fisik atau sebuah obyek sehingga membutuhkan kesadaran logika bahwa Tuhan bukanlah sosok yang tercipta dari kreasi alam pikir manusia dalam bentuk fisik karena Tuhan lebih dari itu dan tiada terbatas (Maha Besar).

Konsekwensi pada dimensi kubur ini adalah ; jika diri berbuat baik, maka masuk surgalah imbalannya. Dan jika diri berbuat jahat maka Nerakalah tempatnya.

::: Kubur Jasad :::
Ketika jiwa memasuki gerbang kesadaran dan mengerti akan esensinya maka jasad adalah sebuah kubur bagi jiwa, proses selanjutnya memaknai jasad sebagai kubur akan merefleksikan bagaimana jiwa selama ini menjadikan jasad sebagai kerangka dalam dimensi ruang dan waktu untuk mewujudkan segala untaian keinginan dalam terminologi tertentu yang umumnya didominan oleh ego.
Kesadaran jiwa akan jasad sebagai perangkap adalah akibat dari kebodohan jiwa itu sendiri (yang terbelenggu oleh keterpikatan duniawi) karena sesungguhnya dimensi jasad adalah media kesempurnaan dari sebuah penciptaan untuk mengantar jiwa pada gerbang kesadaran dari Kebenaran itu sendiri. Terbukanya kesadaran jiwa akan jasad sebagai perangkap adalah seiring kesadaran jiwa itu sendiri kalau dirinya (jiwa) adalah juga perangkap atas ruh dari jiwa itu.
Selanjutnya melahirkan perjuangan untuk menyingkap berbagai sekat-sekat jiwa akan resonansi Cahaya Ruh agar jiwa terlebur dengnan Cahaya Ilahi dan menciptakan keseimbangan jiwa dalam menyikapi vibrasi kehendak bersifat materi (jasad) melalui inderawi dan vibrasi Cahaya Ilahi melalui Ruh.

Pada dimensi kubur jasad ini, pertanyaannya adalah ; " Kenalkah kamu dengan Tuhan-Mu.?" Makna pertanyaan ini merupakan esensi pemahaman ke-Tuhan-an melalui alam bathin, dengan indera bathin, dan lebih khusus lagi dengan mata bathin yang dimulai dengan Cahaya Ruh sedangkan prosesnya dinamakan perjalanan Ruhani.
Kenalkah kamu dengan Tuhan-mu ? adalah sebuah proses peralihan dari vibrasi dan resonansi jasad beserta struktur landasan akan makna pembentukan jiwa secara komperhensif menuju vibrasi Ilahi yang terpancar dari resonansi Cahaya Ruh sehingga jiwa mengalami loncatan quantum menuju gerbang peleburan. Jiwa akan selalu bercahaya dan mengenal segala sesuatu melalui cahaya karena segala sesuatu sumbernya adalah Cahaya, meskipun vibrasi itu datang dari alam jasad yang merupakan refleksi inderawi. namun semua adalah Dia adanya.....

Konsekwensi pada dimensi kubur ini berupa kedamaian dan ketenangan dalam kebahagiaan hidup yang dualitasnya adalah kepedihan, penderitaan dan keterpurukan dalam hidup karena jiwa yang gelap karena menjadi belenggu nafsu dan ego.
Kedamaian dan ketenangan yang hakiki sebagaimana yang digambarkan Rasulullah Saw ; kubur orang-orang mu'min adalah laksana taman-taman di syurga. Bukankah makna dari taman adalah kedamaian, kebahagiaan dan ketentraman ? demikianlah jika jasad seorang manusia telah terkonvert menjadi taman surga yang merupakan cerminan dari jiwa yang tercahayakan, jiwa yang kebahagiaanya tidak tergantung pada apapun karna cukuplah Tuhan menjadi sumber kebahagiannnya, lihatlah Sulaiman sanga raja yang kaya, arief dan bijaksana, namun Sulaiman tidak menyandarkan kebesaran dan kebahagiannya pada vibrasi inderawi. Renungkan juga akan ketampanan yusuf dan segala kemilau singgasananya, kemudian pikirkan sejenak bagaimana ketabahan Luth maka tersingkaplah apa yang seharusnya termaknai dalam setiap langkah hidup ini.

::: Kubur Jiwa :::
Ini adalah kubur yang tertinggi dan terberat namun Insyaallah dengan Rahim-Nya serta mujahada, maka Insyaallah tergapai. Makna kesadaran jiwa sebagai kubur akan mengantar jiwa pada dimensi kefanaan lantaran kemutlakan Cinta itu sendiri. Pada dimensi ini jika tergapai dengan sempurna melalui kekuatan dari-Nya maka tidak akan ada lagi pertanyaan sebagaimana pertanyaan pada dimensi-dimensi kubur dibawahnya, dan yang ada hanya ucapan selamat datang bagi jiwa-jiwa yang tersucikan ; "Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan di ridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hama-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al Fajr : 27 -30)".

Ketika malaikat Izrail mengabarkan kematian pada nabi Ibrahim maka Ibrahim berkata "Izrail, sampaikan pada Tuhanku, adakah kekasih yang mematikan kekasih-Nya.?" izrail pun menghadap Tuhan dengan membawa pesan dari Ibrahim, Tuhan berfirman "Izrail kalau begitu sampaikan pesanku ini pada kekasih-Ku Ibrahim" izrail kembali menjumpai Ibrahim dan menyampaikan pesan tersebut ; "Ibrahim, Tuhan berfirman ; adakah seorang kekasih yang menolak panggilan kekasih-Nya.?" Ibrahim pun melebur dalam panggilan itu dengan Cinta.

Lebih sederhana lagi, adalah hal yang mustahil ketika seorang Istri mendatangi rumah suaminya (yang telah menjadi rumahnya) lau ia ditanya oleh penjaga rumah dengan berbagai pertanyaan sebelum ia diperbolehkan masuk dan bertemu dengan suaminya.

Namun demikian satu hal yang menjadi renungan dasar akan berbagai perjalanan dalam dimensi kubur ini, kita tetap melewati kubur alam, walaupun kita diistimewakan untuk tidak dihadapkan dengan berbagai pertanyaan dan konsekwensinya. dan itu ada pada penyingkapan jiwa dalam gerbang penyatuan menuju kefanaan.. Subhanallah.. walhamdulillah.. Lailahaillallahu Allahuakbar..

Komentar :

ada 0 komentar ke “Makna Sebuah Kubur”

Posting Komentar

LinkWithin

blogger counters
Video TV Online Mivo

rdio

Live Musik Radio suara-pasuruan.blogspot.com

dudul_lu

ACHMAD KHOIRON ROFIQ

Labels

Sample Links

Recent Posts

Share Science and Knowledge in Virtual World

TABDIV

Random


ShoutMix chat widget

Sample Links

BANNER

 

Blog links

Followers

This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra